BUMDes Sri Sedani Bojonegoro, Raup Miliaran Rupiah Setahun dari Jasa Penyewaan Pompa Air
SURYA.co.id | BOJONEGORO - BUMDes merupakan usaha penggerak roda perekonomian setiap desa. Tanpa BUMDes, mungkin gairah perputaran uang desa tidak akan terdongkrak.
Hal itulah yang menjadi landasan kuat berdirinya BUMDes Sri Sedani, yang berada di Desa Kedung Primpen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. BUMDes yang bergerak di bidang jasa penyewaan pompa air dan simpan pinjam itu, kini memperoleh laba bersih mencapai angka miliaran rupiah.
"Embrio berdirinya BUMDes Sri Sedani sejak 1995-1996," kenang Sekdes Kedung Primpen sekaligus pengurus BUMDes, Hasan Mundhohir, kepada Surya, Kamis (4/4/2019).
Dia menjelaskan, pada 1995-1996 itu mulai masa peralihan tanam dari tembakau ke padi, karena warga menilai keuntungannya lebih besar padi. Itupun prosesnya lama, sebab butuh adaptasi dari masyarakat.
Masa peralihan ini berlangsung hingga 2001. Saat itu, BUMDes masih berbagi keuntungan dengan pengusaha lokal dengan persentase 51 persen desa, 49 persen swasta.
"Lambat laun pada 2001 BUMDes secara resmi kepemilikan utuh milik desa," ujarnya.
Pengurus BUMDes Sri Sedani Desa Kedung Primpen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, menunjukkan alat pompa air yang berada di tepi sungai Bengawan Solo, Kamis (4/4/2019) (surya/m sudarsono)
|
Dengan modal awal Rp 45 juta untuk pembelian mesin pompa air saat itu, kini BUMDes Sri Sedani bisa meraup untung bersih mencapai angka miliaran rupiah.
Dengan biaya operasional sekitar Rp 300-400 juta per musim tanam, BUMDes Sri Sedani bisa meraup untuk Rp 600 juta per musimnya.
"Per musim tanam untung Rp 600 juta, jadi kalau dua kali musim tanam maka bisa dapat 1,2 Miliar," ungkapnya.
Meski saat ini kepengurusan BUMDes terjadi kevakuman, namun operasional masih berjalan dengan dikendalikan perangkat desa.
Alhasil, BUMDes kini mampu mengairi 350 hektare sawah dengan jumlah petani penerima manfaat sebanyak 1.314 orang, sehingga keuntungan masih terus diterima.
BUMDes Sri Sedani juga memberi manfaat bagi desa yang memiliki luas 430 hektare ini, serta masyarakat sekitar.
"Masih jalan dan untung, pembayaran petani ke BUMDes yaitu hasil panen per bidang lahan dibagi tujuh, lalu per satunya diberikan ke BUMDes," paparnya.
Ketua kelompok Tani Makmur, Ratomo, mengatakan BUMDes ini sangat membantu karena mempermudah petani dalam mengairi sawah.
Masyarakat, khususnya petani merasa dimudahkan dengan adanya penyewaan pompa air ini.
Bahkan, juga ada sistem simpan pinjam bagi petani yang membutuhkan.
"Ya sangat membantu, petani terbantu dengan adanya BUMDes Sri Sedani," tandas Ratomo.
Sumber : https://surabaya.tribunnews.com/
Sumber : https://surabaya.tribunnews.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar